Alireza Beiranvand Tepis Tendangan Penalti Cristiano Ronaldo – Kiper timnas Iran, Alireza Beiranvand, memiliki cerita menarik saat sebelum jadi pesepak bola handal semacam dikala ini. Untuk penggemar sepak bola, julukan Alireza Beiranvand pasti amat asing. Tetapi, wujud player yang bekerja selaku kiper ini mulai mencuri atensi pada Piala Bumi 2018 kemudian bersama timnas Iran. Alireza mulai diketahui khalayak berkah keberhasilannya menepis depakan denda idola Cristiano Ronaldo.
Alireza Beiranvand Tepis Tendangan Penalti Cristiano Ronaldo
naftclub.com – Momen itu terjalin dikala timnas Iran bertemu melawan Portugal di perlombaan pamungkas sesi eliminasi tim. Alireza berhasil menghalau depakan CR7 pada menit ke- 53 serta menolong timnas Iran menahan timbal timnas Portugal dengan angka serupa kokoh 1- 1. Berkah kelakuan heroiknya itu, Alireza Beiranvand menemukan banyak pancaran dari sebagian klub sampai puncaknya direkrut klub Belgia Royal Antwerp pada dini masa kemudian.
Ini jadi peluang kesatu kiper kelahiran 21 September 1992 itu mentas di Daratan Biru sehabis lebih kerap main di desa laman bersama Naft Tehran serta Persepolis. Di balik ekspedisi karir jauh di bumi sepak bola, Alireza Beiranvand nyatanya memiliki narasi getir.
Laki- laki bernama komplit Alireza Safar Beiravand ini warnanya berkembang dari keluarga yang kerap berpindah- pindah rumah nama lain nomaden. Keluarga Alireza sendiri bekerja selaku pengembala kambing untuk menghidupi rutinitas.
Baca Juga : PAS Tehran F.C. Club Bola Multisport Asal Tehran
Papa Alireza, Morteza Beiranvand apalagi berterus terang tidak mensupport angan- angan si anak selaku pesepak bola sebab memperhitungkan era depan yang belum pasti menjamin.” Papa aku tidak menggemari sepak bola serta memohon aku mencari profesi lain,” melamun Alireza, diambil SportFeat. com dari Guardian.” Beliau apalagi mencabik pakaian serta sarung tangan aku alhasil aku wajib main tanpa sarung tangan.
Siuman impiannya tidak dibantu oleh si papa, laki- laki kelahiran wilayah Sarabias, Lorestan, Iran ini memilah angkat kaki dari rumah serta luang tidur di emperan gerai kota Teheran. Buat menciptakan angan- angan selaku pesepak bola handal, Alireza memohon instruktur klub lokal disitu, supaya mengizinkannya turut belajar walaupun wajib mendanai sendiri keinginan selaku pesepak bola.
Nah buat menanggulangi permasalahan ekonomi, laki- laki berumur 28 tahun itu berkenan melaksanakan bermacam profesi, semacam membersihkan mobil, membersihkan jalur sampai abdi restoran di jalanan. Tetapi bukannya tanpa permasalahan,
Alireza luang dihentikan dari klubnya terdahulu Homa FC sebab didapati belajar dengan regu lain, yang tidak lain terdapat Neft Tehran. Neft Tehran menyudahi berikan peluang kedua buat Alireza walaupun mereka mengenali aksi abai kiper berpostur 194 centimeter itu.
Keyakinan Neft Tehran juga dibayar berakhir dengan penampilan apik yang ditunjukkan Alireza Beiranvand. Alireza menjelma jadi opsi penting di dasar mistar gawang Neft Tehran sampai kontraknya selesai pada 2016 kemudian. Alireza setelah itu berasosiasi dengan klub raksasa Asia Persepolis.
Di klub inilah, Alireza menggapai pucuk karir dengan mencapai 3 titel Aliansi Iran pada 2017, 2018 serta 2020. Sedangkan itu, Alireza Beiranvand menempuh debut di timnas Iran pada 2015 kemudian serta sudah mengumpulkan 40 performa.
Di balik ekspedisi karir jauh di bumi sepak bola, Alireza Beiranvand nyatanya memiliki narasi getir. Laki- laki bernama komplit Alireza Safar Beiravand ini warnanya berkembang dari keluarga yang kerap berpindah- pindah rumah nama lain nomaden.
Keluarga Alireza sendiri bekerja selaku pengembala kambing untuk menghidupi rutinitas. Papa Alireza, Morteza Beiranvand apalagi berterus terang tidak mensupport angan- angan si anak selaku pesepak bola sebab memperhitungkan era depan yang belum pasti menjamin.
” Papa aku tidak menggemari sepak bola serta memohon aku mencari profesi lain,” melamun Alireza, diambil SportFeat. com dari Guardian.” Beliau apalagi mencabik pakaian serta sarung tangan aku alhasil aku wajib main tanpa sarung tangan. Siuman impiannya tidak dibantu oleh si papa,
laki- laki kelahiran wilayah Sarabias, Lorestan, Iran ini memilah angkat kaki dari rumah serta luang tidur di emperan gerai kota Teheran. Buat menciptakan angan- angan selaku pesepak bola handal, Alireza memohon instruktur klub lokal disitu, supaya mengizinkannya turut belajar walaupun wajib mendanai sendiri keinginan selaku pesepak bola.
Nah buat menanggulangi permasalahan ekonomi, laki- laki berumur 28 tahun itu berkenan melaksanakan bermacam profesi, semacam membersihkan mobil, membersihkan jalur sampai abdi restoran di jalanan. Tetapi bukannya tanpa permasalahan, Alireza luang dihentikan dari klubnya terdahulu Homa FC sebab didapati belajar dengan regu lain, yang tidak lain terdapat Neft Tehran.
Baca Juga : Daftar Bintang Luar Biasa yang Ditandatangani Juventus di Bosman
Neft Tehran menyudahi berikan peluang kedua buat Alireza walaupun mereka mengenali aksi abai kiper berpostur 194 centimeter itu. Keyakinan Neft Tehran juga dibayar berakhir dengan penampilan apik yang ditunjukkan Alireza Beiranvand.
Alireza menjelma jadi opsi penting di dasar mistar gawang Neft Tehran sampai kontraknya selesai pada 2016 kemudian. Alireza setelah itu berasosiasi dengan klub raksasa Asia Persepolis. Di klub inilah, Alireza menggapai pucuk karir dengan mencapai 3 titel Aliansi Iran pada 2017, 2018 serta 2020. Sedangkan itu, Alireza Beiranvand menempuh debut di timnas Iran pada 2015 kemudian serta sudah mengumpulkan 40 performa.