Sorkhabi Derby, Merupakan Sebuah Pertemuan Antara Legendaris Dua Klub Dari Kebanggaan Teheran

Sorkhabi Derby, Merupakan Sebuah Pertemuan Antara Legendaris Dua Klub Dari Kebanggaan Teheran – Lupakan dulu ganjaran ekonomi- politik yang mendera Iran semenjak sebagian tahun terakhir sampai saat ini. Lupakan pula bahaya perang antara Iran serta Amerika Sindikat yang memanas dalam 3 bulan terakhir. Walaupun kontroversial dalam kancah politik global serta sering kali dikira banyak pihak selaku negeri yang mengecam kemantapan area, Iran mempunyai adat sepak bola yang mengakar kokoh. – naftclub.com

Sorkhabi Derby, Merupakan Sebuah Pertemuan Antara Legendaris Dua Klub Dari Kebanggaan Teheran

twitter.com

Regu nasional negeri itu sempat 5 kali maju ke Piala Bumi serta 3 kali jadi pemenang Asia. Iran mempunyai segudang player hebat, banyak di antara lain berawal dari pertandingan dalam negeri.

Tidak bingung, karena aliansi sepak bola Iran ialah salah satu aliansi terbaik di Asia sekelas dengan Korea Selatan, Jepang, serta Cina. Di dalamnya terjalin sebagian permusuhan antarklub yang malah lebih legendaris serta lebih berumur dari dalam aliansi 3 negeri itu, salah satunya merupakan Sorkhabi Derby ataupun Tehran Derby yang sering disebut- sebut selaku permusuhan sangat legendaris seantero Asia.

Baca Juga : Mengenal Sejarah Dari Club Bola Esteghlal F.C.

Sorkhabi Derby mempertemukan 2 klub kebesarhatian kota Teheran, Esteghlal serta Persepolis. Kedua klub ini ialah langganan pemenang Persian Gulf Membela League, golongan paling tinggi aliansi sepak bola Iran, ataupun dulu bernama Iran Membela League. Persepolis sempat 12 kali mengangkut beker, menjadikannya klub dengan akuisisi pemenang paling banyak, sedangkan Esteghlal terletak di posisi kedua paling banyak, dengan 8 kali jadi pemenang.

Laiknya AC Milan serta Internazionale, kedua klub menaiki kandang yang serupa, Stadion Azadi, yang ialah stadion terbanyak di Iran dengan kapasitas lebih dari 78. 000 bangku. Besarnya kapasitas stadion ikut menghasilkan permusuhan ini terus menjadi terkenal di golongan warga Iran. Derby

ini dipanggil Sorkhabi, yang berarti merah serta biru, warna seragam kandang kedua klub. Apalagi saking populernya, pertemuan antara Persepolis serta Esteghlal ditonton lebih banyak orang dari akhir Aliansi Champions AFC yang sepatutnya menghirup lebih banyak pemirsa.

Permusuhan kedua klub telah berjalan lebih dari 50 tahun. Pertemuan awal keduanya terjalin pada April 1958 dalam suatu perlombaan pertemanan. Kala itu kedua klub belum terletak pada pertandingan yang serupa. Terkini pada 1970, kedua klub berjumpa dalam golongan paling tinggi sepak bola Iran, Iran Membela League.

Pada awal mulanya, Esteghlal bernama Taj FC. Klub itu bertukar julukan jadi Esteghlal pada 1971. Pada dekade 1970- 1980an, Esteghlal sama selaku klub golongan atas. Perihal ini diakibatkan banyaknya pebisnis, adiwangsa, serta golongan konglomerat yang mensupport klub ini.

Sedangkan itu, Persepolis dibantu oleh golongan kategori pekerja, alhasil mempunyai lebih banyak partisan dengan dasar yang lebih kokoh dari Esteghlal. Pertemuan kedua klub sering berjalan panas, walaupun pada rentang waktu dini, Persepolis memimpin perlombaan.

Kerapkali terjalin kekacauan yang mengaitkan partisan kedua klub. Faktornya bermacam- macam, tetapi beberapa besar dampak acuman partisan salah satu klub sampai kelakuan keluhan kepada kemampuan penengah. Sebab panasnya suasana perlombaan serta kebimbangan hendak terbentuknya bias yang dicoba penengah dalam negeri, semenjak 1995 Sorkhabi Derby senantiasa memakai penengah asing.

Sorkhabi Derby pula berjalan di pertandingan piala dalam negeri: Hazfi Cup, Takht Jamshid Cup, serta Piala Luar biasa Iran. Nampak dari akuisisi beker kedua klub yang tidak jauh berlainan, kedua klub mempertontonkan permusuhan yang amat bersaing.

Keduanya senantiasa bergairah mencapai pemenang serta menunjukkan game yang” ngotot” serta nyaris serupa kokoh. Majalah sepak bola tersohor FIFA Magazine melaporkan kalau walaupun pada awal mulanya Persepolis memimpin perlombaan dengan kemenangan yang lumayan besar atas Esteghlal, pada dekade terakhir pertemuan kedua klub tidak sempat berselisih lebih dari 2 berhasil.

Persepolis serta Esteghlal keseluruhan telah menjalani 90 perlombaan, dengan 36 pertemuan di antara lain terjalin di Aliansi Iran( Persian Gulf Membela League). Dari 90 pertemuan, Esteghlal memimpin dengan mencatat 26 kemenangan. Persepolis sukses menaklukkan Esteghlal sebesar 23 kali, sedangkan 41 perlombaan selesai seri. Walaupun menulis kemenangan lebih banyak, Esteghlal takluk jumlah berhasil dari Persepolis, dengan 83 berhasil dibanding lawannya yang sukses mengecap 86 berhasil.

Baca Juga : Sepak Bola Seri B Italia Pertandingan final Cosenza-Pescara

Tidak cuma jadi pertandingan pertaruhan harga diri selaku klub terbaik di Teheran, Sorkhaby Derby pula jadi saksi kelahiran serta pentas para bintang sepak bola Iran serta negeri Timur Tengah lain, ucap saja Savar Iranpak, Dermawan Bagheri, Javad Nekounam, sampai Ali Daei, penerbit pengecap berhasil paling banyak timnas Iran sekalian penerbit pengecap berhasil global paling banyak di bumi( 109 berhasil). Nama- nama itu sempat menguatkan Persepolis serta Esteghlal di era dulu sekali.

Saat ini, mereka telah jadi hikayat sepak bola Iran dengan sebaris titel, bagus dalam negeri, regional, ataupun kontinental. Savar Iranpak misalnya, jadi harapan Iran kala merengkuh titel Piala Asia 1974. Dermawan Bagheri serta Ali Daei sempat beruntun mencapai medali kencana Asian Permainan pada 1998 serta 2002. Nama- nama terkini, semacam Pejman Montazeri serta Dermawan Ansarifard pula memeriahkan Sorkhabi Derby.

Lahirnya para player bintang Iran dibantu oleh suasana kompetisi kedua klub yang amat bersaing. Para player belia pula diasah buat senantiasa menunjukkan keahlian terbaik mereka kala berjumpa dengan klub rival. Imbasnya, aliansi sepak bola Iran pula jadi terus menjadi bersaing apalagi jadi salah satu aliansi sepak bola terbaik di Asia.

Tidak hanya Sorkhaby Derby, dalam Persian Gulf Membela League pula terjalin permusuhan klub sekota lain, semacam Isfahan Derby( antara Sepahan melawan Zob Ahan), Mashhad Derby, serta Tabriz Derby. Permusuhan inilah yang jadi warna untuk sepak bola Iran sekalian tingkatkan mutu pertandingan sepak bola di negeri itu.